The Culture of Tolerance From Ende Ethnic in Interfaith Aspect
DOI:
https://doi.org/10.31004/aulad.v8i1.1006Abstract
Masyarakat Ende yang hidup bertoleransi dengan umat yang berbeda agama dan hidup berdampingan satu sama lain. Toleransi terhadap keberagaman yang dimaksud adalah toleran bukan berarti menganut kepercayaan orang lain, melainkan bagaimana menjalankan kepercayaan agama lain dengan baik tanpa mengganggu agama sendiri. Kenyataannya, masyarakat Indonesia pada umumnya sangat rentan terhadap konflik akibat isu-isu yang beredar di media elektronik. Penelitian ini merupakan kajian sosiologi yang dilakukan oleh Bikhu Parekh yang menemukan tiga hal yaitu budaya, pluralitas, dan solusinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori dan deskriptif. Toleransi budaya masyarakat suku Ende terbukti dimana toleransi terhadap keberagaman agama merupakan realitas kehidupan sehari-hari. Sebagaimana agama Islam yang merayakan hari besar keagamaan. Hal tersebut meliputi membersihkan masjid, menata bagian dalam masjid, menjaga keamanan bagi yang berbeda agama. Agama Katolik merayakan hari raya, begitu pula agama Islam melakukan hal yang sebaliknya. Berbeda halnya dengan pembangunan gereja dan masjid, kontribusi masyarakat lintas agama, mulai dari ide, biaya, hingga tenaga pembangunan. Dapat dikatakan bahwa masyarakat Ende terdiri dari berbagai suku dan agama. Masyarakat Ende telah berhasil menerapkan toleransi di masyarakat. Mereka tidak pernah melakukan hal-hal negatif terhadap perbedaan agama dan hidup saling toleransi dan gotong royong.
Downloads
Published
Check JOurnal indexs
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Dentiana Rero, Elly Malihah, Sapriya Sapriya, Neiny Ratmaningsih, Asnimawati Asnimawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).